Minggu, 21 September 2008

.

ketika cinta harus berbaur dengan norma
maka harus kemana kusembunyikan langkah
tuk terhindar dari panahnya?
meski orang berkata cinta tumbuh dari mata
namun entah bayang diri siapa
yang berkelebat sekilas namun getarkan rasa
lalu tatapan siapa yang kini membuat jiwa meluruh
membuat segenap langkah merapuh
hingga hati bersimbah peluh

(akukah yang menabur harap diam-diam
pada sebentuk asa yang bertajuk keyakinan
pada sekelumit kisah berwujud keabadian
pada sekeping wacana berjudul kebersamaan?

entah siapa yang mesti menunggu
tanpa rindu, tanpa janji, tanpa hasrat ingin bertemu
entah siapa yang harus termangu
menagih ruang, mendakwa waktu, mencecar nasib
untuk bertanya
untuk berkata
bahwa "kita mesti berdamai dengan reranting sejarah yang akan terus melukai"

ketika cinta berselaput etika
apakah mencederainya berarti dosa?

Tidak ada komentar: